Hyangga pertama di Korea
“Puteri Seonhwa berpacaran sembunyi-sembunyi, membawa putra Seo Dong pada malam hari”
Akibat lagu pendek yang dinyanyikan oleh anak-anak nakal, putri Seonhwa dari Shilla diusir, dan Seodong yang membuat lagu itu menerima putri Seonhwa sebagai isterinya. ‘Seodong-yo’ atau ‘Lagu Seodong’ dikenal sebagai Hyangga pertama Korea, dan pemeran utama ‘Seodong’ adalah raja ke-30 dari kerajaan Baekje, yaitu Raja Mu. Siapa Raja Mu tersebut?
Anak yang menggali tanaman ‘Ma’, Seodong
‘Seodong’ adalah nama masa kanak-kanak raja Mu dari Kerajaan Baekje. ‘Seodong’ berarti ‘anak yang menggali tanaman Ma.’ Seodong, yaitu putra dari ‘Raja Beop’ memiliki posisi tertinggi sebagai putra, namun dikalahkan dalam perebutan tahta raja, sehingga menjalani hidupnya dengan menggali dan menjual tanaman ‘Ma.’
Pada suatu hari, Seodong memasuki kerajaan Shilla untuk memantau keadaan pemerintahan Shilla, dan kebetulan mendengar bahwa putri ketiga Raja Jinpyeong dari Shilla, yaitu putri Seonhwa sangat cantik. Sedong yang ingin menjadikannya sebagai isteri membuat ‘Lagu Seodong’, dan membuat anak-anak di desa kerajaan Shilla ikut menyanyikannya.
Lagu itu semakin menyebar di sekitar wilayah Gyeongju, dan putri Seonhwa yang sama sekali tidak mengenal Seodong dibuang ke tempat pengasingan. Ibu Seonhwa yang merasa cemas terhadap putrinya memberikan emas kepada putrinya. Saat putri Seonhwa tiba di tempat pengasingan, seorang laki-laki tampil di hadapan putri. Putri yang mempercayai laki-laki itu tinggal bersama dengannya. Kemudian, Seonhwa mengetahui bahwa dia adalah Seodong yang muncul dalam ‘Lagu Seodong’ tersebut.
Seodong dan putri Seonhwa pergi ke Baekje. Untuk mencari nafkah, Seonhwa menunjukkan ‘emas’ yang dia miliki, dan Seodong mengatakan ada banyak emas di pegunungan. Sebenarnya, Seodong tidak tahu nilai emas pada saat itu. Putri Seonhwa membuat Seodong mengetahui nilai emas, dan membantu agar Seodong naik tahta raja. Itulah legenda Seodong berkaitan dengan ‘Lagu Seodong.’
Membangkitkan Kerajaan Baekje
Raja Mu dievaluasi sebagai raja yang memulihkan Baekje yang semakin menjadi lemah setelah pemerintahan raja ke-26 dari Baekje, yaitu Raja Seong. Keunggulan diplomatik Raja Mu bermanfaat untuk membangkitkan kembali Baekje. Untuk mengekang Goguryeo yang semakin memperluas wilayah kekuasaan ke arah Selatan, Raja Mu menjalian hubungan persahabatan dengan Kerajaan Su, Cina, serta tetap menjaga hubungan baik itu setelah kerajaan Tang yang menggantikan Su muncul.
Hubungan dengan Jepang juga sangat baik, sehingga Baekje mengirimkan buku-buku berkaitan dengan astronomi, geografi, dll, dan menyampaikan agama Buddha. Namun, hubungan dengan kerajaan Shilla sangat buruk. Walupun dia menjadikan putri Shilla sebagai isterinya, Raja Mu terus bertantangan dengan Shilla, sampai-sampai menyerang wilayah barat laut di Shilla sebanyak 2 kali.
Kenikmatan berlebihan tinggalkan noda pada karirnya
Raja Mu yang memiliki kemampuan politik dan diplomatik meningkatkan gengsi negara berdasarkan kekuatan militer. Namun, Raja Mu yang menaruh banyak perhatian pada arsitektur mewah sering melakukan konstruksi. Walaupun dia mendirikan warisan budaya unggul, dia menghabiskan uang secara sembarangan untuk menikmati pesta dan hiburan. Namun demikian, suasana di negara sekitar Baekje pada waktu itu tidak terasa stabil. Akibat pertikaian dengan Shilla, kekuatan Baekje semakin melemah. Karena itu, ada anggapan bahwa keruntuhan Baekje dibawah pemerintahan Raja Uija, yaitu putra dari Raja Mu terjadi, karena Raja Uija tumbuh dengan menyaksikan penampilan ayah yang suka menikmati hiburan. Akhirnya, kenikmatan yang dinilai berlebihan menunjukkan noda pada karirnya.
Source: kbsworld
0 comments:
Post a Comment